Referensinews.com – Wakil Ketua DPRD Bandar Lampung Edison Hadjar menegaskan bahwa implementasi pengamalan sila Pancasila salah satunya adalah bagaimana penerapan kita dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan tempat tinggal.
Hal itu, disampaikan Edison Hadjar, dalam agenda Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK) di daerah pemilihan (Dapil) Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Sabtu 27 April 2024.
Menurutnya, Negara Indonesia dikenal dengan negeri yang ramah dan cinta damai, sehingga sejak jaman nenek moyang sudah dikenal dengan budaya gotong royong hingga saat ini masih melekat dan membudaya di seluruh nusantara.
“Gotong royong merupakan istilah asli Indonesia yang memiliki arti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Budaya gotong royong telah tumbuh dan berkembang menjadi moral dan ciri khas bangsa yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di antara keberagaman Indonesia, gotong royong hadir untuk menyatukan masyarakat tanpa memandang perbedaan,” bebernya.
Karena itu juga negara Indonesia dikenal dengan negeri yang ramahnya. Keramahan itu akhirnya menjadi identitas bangsa di mata dunia.
Ciri khas tersebut perlu disadari oleh segenap bangsa mengingat Indonesia telah mengajarkan nilai ramah-tamah, sopan, dan santun dalam diri masyarakatnya.
“Nah, nlai baik yang melekat pada masyarakat Indonesia itu harus terus dilestarikan dan terus dipertahankan untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia,” ucap Ketua DPD PAN Bandar Lampung ini.
Selain itu pun, tambah Edison Hadjar, bangsa Indonesia juga memiliki sifat ramah merupakan perwujudan dari nilai-nilai kebudayaan yang ada di masyarakat.
Di mana, semua orang tua di Indonesia mengajarkan tentang sopan santun dan bersikap baik.
“Yang tidak kalah penting adalah ciri dari bangsa Indonesia adalah masyarakat yang murah senyum yang sebuah kebiasaan yang tidak semua negara miliki. Orang Indonesia mudah sekali tersenyum, baik kepada orang yang dikenal atau orang asing sekalipun,” pungkasnya.
Dalam kesempatan agenda PIP-WK ini, Edison Hadjar menghadirkan dua nara sumber yakni Hamami Fauzi politisi dak kader PAN Bandar Lampung dan salah seorang penasehat hukum (PH) Ali Kamal.
Keduanya menjelaskan tentang sila-sila dan pengamalan Pancasila serta wawasan kebangsaan. (rn1)
Komentar