Polisi Telusuri Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

RN_MAKASAR – Kepolisian Resor Maros serta Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat sedang menyelidiki kasus teror bom Batik Air. Dikutip dari Tempo.co, Kepala Polres Maros Ajun Komisaris Besar Hotman Sirait mengatakan, pihaknya tengah berupaya melacak keberadaan pengirim pesan singkat alias SMS yang mengabarkan ada bom di dalam pesawat itu. “Kami sementara lacak,” ujarnya, Jumat, 17 April 2015.

Hotman menuturkan, pelacakan pengirim SMS biasanya tidak membutuhkan waktu lama. Namun masalah muncul jika peneror itu langsung membuang kartu perdananya setelah melakukan aksi teror.

Kendati begitu, paling tidak pihaknya bisa mengetahui posisi terakhir pengirim SMS tersebut. “Semoga ada informasi dan petunjuk,” kata Hotman.

Baca Juga:  Lagi, Seorang Ustad Diserang Saat Isi Ceramah

SMS teror dari orang tidak dikenal diterima dua pegawai Batik Air bernama Linda dan Yanti pada 17 April 2015 pukul 07.12 WIT. Peneror itu menggunakan telepon seluler bernomor 085211686682. SMS itu berbunyi, “Ada bom siap meledak di batik air tgl 17 pagi Ambon-Jakarta.” Pesawat yang dimaksud itu memiliki nomor penerbangan BTK 6171 dengan pilot atas nama Luther.

SMS teror itu kemudian dilaporkan ke pihak keamanan. Hal itu ditindaklanjuti dengan menyampaikan ke tower Makassar agar pesawat itu mendarat untuk dilakukan pemeriksaan dan pengecekan. Karena tower sudah tak menjangkau, masalah itu dilaporkan via telepon. Pesawat kemudian didaratkan di Bandara Sultan Hasanuddin untuk dilakukan pemeriksaan.

Baca Juga:  KDRT Ke Suami Usai Kepergok Selingkuh, Wanita di Jaktim Jadi Tersangka dan Resmi Ditahan

Hotman menerangkan, berdasarkan hasil pengecekan, di dalam pesawat itu sama sekali tak ditemukan adanya bom. “Karena itu, semua penumpang berjumlah 122 dan ditambah enam awak kabin kembali ke atas pesawat dan terbang dengan menggunakan pesawat yang sama ke daerah tujuan,” ucapnya. Guna mengusut tuntas kasus teror ini, ujar dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Maluku.

Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan dan Barat Ajun Komisaris Besar Andi Masmini menuturkan pengusutan kasus teror itu akan ditangani Polres Maros dan diawasi Polda Sulawesi Selatan dan Barat. “Kami sebatas melakukan backup. Yang namanya kasus besar dan menjadi atensi publik itu pasti kami backup,” ucapnya. (net/rn1)

Baca Juga:  Penyebab Kebakaran Lapas Tangerang Mulai Terkuak, Ada Unsur Kelalaian?

Komentar