Bantu Siapkan SDM Guna Wujudkan Ketahanan Pangan, Jerry Hermawan Lo Sisihkan Penghasilan untuk Biayai Beasiswa 1.000 Sarjana

Refersnsinews.com – Founder JHL Group Jerry Hermawan Lo berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional, yang akan menjadi fokus utama pemerintahan Prabowo Subianto di masa depan.

Guna membantu mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia, JHL Group berupaya mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam lima tahun ke depan.

Bahkan Jerry memiliki rencana yang cerdas untuk membiayai 1.000 siswa di Indonesia untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian.

Ya, dia bersedia menyisihkan Rp 20 untuk setiap kelapa yang diolah di pabrik kelapa milik dirinya.

Mayoritas orang tahu Jerry memiliki beberapa pabrik kelapa yang disebut Dewacoco. Dua di antaranya sudah berdiri, dan yang lain sedang dibangun.

Pabrik pengolahan kelapa pertama Dewacoco terletak di Desa Goal, Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Kemudian, pabrik yang kedua berada di Manado, Sulawesi Utara.

Selain itu, ada lagi pabrik yang bakal didirikan di Kalimantan, tetapi masih dalam proses pengembangan.

Baca Juga:  Terdengar Fasih Bernyanyi Lagu Melayu yang Mengisyaratkan Tentang Sholat, Netizen Doakan Cha Eun Woo Masuk Islam

Dewacoco juga sedang menjajaki rencana untuk membangun pabrik pengolahan kelapa di Kepulauan Riau. Dua pabrik tersebut ditargetkan bisa beroperasi tahun depan.

Pabrik kelapa Dewacoco mengolah kelapa-kelapa yang dibeli dari para petani, kemudian menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai tambah tinggi.

“Kalau dulu kelapa Indonesia diekspor dalam bentuk utuh (kelapa bulat), sekarang dengan pabrik ini, kami bisa olah dulu sebelum diekspor. Ini yang dinamakan hilirisasi kelapa,” kata Jerry Hermawan Lo, Selasa 15 Oktober 2024.

Pabrik Dewacoco di Halmahera kini bisa mengolah sekitar 100 ribu butir kelapa per hari, sedangkan pabrik yang di Manado, kini bisa mengolah 150 ribu kelapa per hari.

“Targetnya, tahun depan (2025) dari 4 pabrik yang kami miliki, bisa mengolah 500 ribu kelapa perhari. Dan akan terus ditingkatkan di tahun-tahun selanjutnya,” kata pengusaha yang dikenal memiliki sifat dermawan ini.

Jerry yang juga pengusaha otomotif nasional ini menjelaskan, Dewacoco akan menyisihkan Rp 20 per butir kelapa yang diolahnya ke Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation).

Baca Juga:  Heboh Siswa SMA Mengaji di Kelas Ketika Jam Kosong, Netizen: Idaman Banget ...

Uang itu nantinya akan digunakan untuk membiayai program mencetak 1.000 sarjana pertanian.

“Kita sisihkan Rp 20 perkelapa. Kita buat konsepnya uang masuk ke yayasan, dalam waktu beberapa saat lagi akan kita mulai skema itu,” ungkapnya.

Dengan skema tersebut, jika sehari Dewacoco bisa mengolah 500 ribu kelapa per hari, maka Dewacoco menyisihkan Rp 10 juta perhari untuk pembiayaan program beasiswa mencetak 1.000 sarjana pertanian.

Artinya dengan Rp 10 juta perhari, maka dalam sebulan Dewacoco menyisihkan Rp 300 juta dan dalam setahun Rp 3,6 miliar.

Jerry yakin, konsep ini mampu membiayai 1.000 calon sarjana pertanian yang ditargetkan akan tercapai dalam jangka waktu 5 tahun mendatang.

Kesungguhan Jerry untuk mencetak 1.000 sarjana, telah diimplementasikan dalam beberapa kegiatan nyata.

Seperti mendirikan SMK Pertanian, membuat ladang perkebunan, dan memberi beasiswa kepada mahasiswa pertanian di Universitas Lampung (Unila), mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STPK) Banau Halmahera Barat dan mahasiswa S2 Institut Pertanian Bogor (IPB).

Baca Juga:  DPRD Bandar Lampung Usulkan 2 Anak Korban Tembok Roboh Dapat Beasiswa dari Pemkot

Tak tanggung-tanggung, beasiswa yang  diberikan Jerry untuk mahasiswa adalah uang semester dan biaya hidup bulanan.

Untuk mahasiswa Unila Jerry memberikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 1 juta dan uang biaya hidup sebesar Rp 500 ribu perbulan bulan.

Untuk mahasiswa Sekolah STPK Banau, Halmahera Barat, Jerry memberikan beasiswa Rp 2,3 juta untuk UKT persemester dan Rp 250 ribu perbulan untuk biaya pondokan.

Sedangkan untuk mahasiswa S2 IPB, Jerry memberikan beasiswa Rp 9,5 juta untuk UKT persemester dan Rp 1,5 juta untuk biaya hidup perbulan.

“Kami berkomitmen memberi beasiswa pada para mahasiswa sampai mereka lulus, atau maksimal 8 semester,” ucap Jerry di Aula Fakultas Pertanian Unila, beberapa waktu lalu.

Komentar