Referensinews.com – Kejadian nahas menimpa seorang pedagang kaki lima di Jl. P. Tendean, Palapa, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung. Dia menjadi korban dugaan aksi arogansi petugas yang seharusnya melayani masyarakat.
Muhammad Fadel (24), warga Langkapura, Bandarlampung mengaku telah dianiaya sejumlah petugas BPBD Bandarlampung, Jumat (3/9) lalu, sekitar pukul 17.00 WIB.
Peristiwa tersebut juga sempat terekam kamera amatir warga. Video berdurasi tujuh detik tersebut menunjukan sejumlah petugas berseragam biru tua dan berkaus hitam terlihat menyeret korban dari dalam lapak dagangannya.
Aksi tersebut juga sempat ditonton sejumlah warga. Menurut korban, aksi arogansi petugas tersebut terjadi dipicu lantaran korban yang lupa menggunakan masker saat berada di tempat publik.
Korban menjelaskan, saat itu dirinya lupa memakai masker dan buru-buru hendak menghampiri salah satu YouTuber yang melintas di sekitar lokasi tersebut. Waktu itu, salah satu petugas sempat menegurnya dan menanyakan maskernya.
“Saya sempat didorong sambil ditanyai, mana maskernya. Terus sata balik lagi ke kedai untuk ambil masker dan minta maaf. Tapi cara mereka menegur saya tidak mengenakan,” katanya, dilansir Referensirakyat.co.id (jaringan Referensinews.com, Minggu (5/9).
Meski begitu, saat itu Ahmad tidak ingin ambil pusing dan kembali lagi ke lapaknya untuk berkemas pulang. Namun, tiba-tiba sejumlah petugas datang menghampirinya.
Tanpa memberikan alasan yang jelas, para petugas tersebut langsung memaksa dan menyeret korban ke kantor BPBD Bandarlampung. Korban juga mengaku sempat dipukul di sejumlah bagian. Seperti kepala, badan, dan punggungnya.
“Ada sekitar 20 orang (petugas, red). Setelah sampai di pos saya dianiaya lagi. Saya merasa banyak intimidasi dari mereka, mereka juga sudah mengelilingi saya,” katanya.
Komentar