Referensinews.com – Gegara longsor dan pergerakan tanah di Kabupaten Cianjur, akses ke dua air terjun yang indah di daerah itu telah ditutup.
Empat longsoran terjadi di Kampung Beber, Desa Situhiang, yang seketika menutup akses ke Curug Ngebul.
Bahkan terjadi longsor yang menyebabkan tanah amblas, sair terjunehingga mencegah kendaraan melintas.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 12 Mei 2024, siang. Pada awalnya, ada longsoran kecil yang menutup jalan dengan batu dan tanah.
Namun, longsor berikutnya datang kemudian, menutup jalan sepenuhnya, dan di tanjakan Kampung Beber, tanah juga amblas.
Demikian diutarakan Neng Ida (22), warga sekitar, yang menyebut ada empat titik longsoran yang saling berdekatan.
Dia menyebut, akibat longsor dan tanah amblas telah menghentikan satu-satunya akses untuk mengunjungi wisata Curug Ngebul.Tidak hanya itu, akses masyarakat juga terputus membuat empat kedusunan terisolir.
“Ini akses warga sekaligus akses menuju wisata. Kendaraan sama sekali tidak bisa melintas, warga juga harus melalui jalur perbukitan yang terjal untuk bisa aktivitas,” ungkapnya.
“Tapi sudah ada alat berat datang, kemungkinan untuk membersihkan material longsor agar akses bisa dilalui lagi,” sambung dia.
Selain itu, akses menuju Curug Citambur juga terkena dampak pergerakan tanah. Pantauan detikJabar ada empat titik jalan yang patah hingga akses jalan hanya bisa dilalui satu jalur kendaraan.
Jalan beton yang baru beberapa bulan diresmikan itu tampak patah, mulai dengan kedalaman 10 centimeter hingga 30 centimeter.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, hujan deras yang mengguyur Cianjur selama beberapa hari membuat akses lalulintas di berbagai wilayah terdampak, mulai dari tertutup longsor, jalan amblas, hingga jalan beton yang patah akibat pergerakan tanah.
“Tidak hanya jalan utama antar kecamatan, tetapi juga akses wisata terdampak. Seperti jalan ke Citambur, itu karena tanahnya labil, terjadi pergetakan tanah sehingga betolnya rusak,” kata dia.
Menurutnya, Pemkab Cianjur sudah menerjunkan tim dari beberapa dinas untuk melakukan penanganan jalan yang rusak akibat longsor dan pergerakan tanah.
“Kita sudah turunkan tim, termasuk alat berat. Tapi karena titiknya banyak jadi butuh waktu. Secepatnya jalan utama perhubung kecamatan serta akses menuju wisata kita akan tangani,” pungkasnya.
Komentar