Referensinews.com – DPRD Bandarlampung mengharapkan Pemkot melakukan segala upaya guna segera mengatasi kelangkaan minyak goreng yang saat ini masih terjadi.
Satu sisi, DPRD mengapresiasi oprasi pasar yang telah dilakukan Pemkot Bandarlampung. Hanya saja, itu saja dirasa belum cukup.
Komisi I DPRD Bandarlampung meminta Pemkot untuk dapat mendesak pihak distributor menambah kuota penyaluran minyak goreng untuk per retail.
Anggota Komisi I Benny HN Mansyur menyebutkan, dari hasil sidak didapati bahwa setiap retail hanya mendapat 3 dus minyak goreng dalam setiap pengiriman.
Yang disesalinya, jumlah itu sama dengan penyaluran di luar Lampung yang masih menjadi wilayah pendistribusian.
Semestinya, lantaran gudang distribusi berada di Bandarlampung, kuota penyaluran dapat lebih diprioritaskan untuk Kota Tapis Berseri ini.
“Aktivitas dan berdirinya gudang mereka kan di Bandarlampung, masa iya kuota distribusi disamakan dengan OKU Sumatera Selatan yang memang masih menjadi wilayah pendistribusian mereka,” ucap Benny.
Saat ini, lanjut Benny, yang ia ketahui setiap retail mendapat kuota 3 dus per sesi pengiriman. “Semestinya, khusus untuk Bandarlampung ini setiap pengiriman, kuotanya minimal 5 dus. Harus ada prioritas dong,” tegas Benny.
Untuk itu, pihaknya dalam hearing bersama Sekretariat Bagian Perekonomian tersebut mengharapkan Pemkot dapat mengeluarkan kebijakan untuk mendesak adanya prioritas penyaluran minyak goreng untuk Bandarlampung.
“Misal nanti ada pertemuan tolong sampaikan. Karena rata-rata gudang retail adanya di Bandarlampung, jadi kenapa tidak prioritaskan Bandarlampung,” sesal Benny.
Bila tidak ada kebijakan khusus dari distributor, legislator Partai Golkar tersebut meminta Pemkot untuk jangan ragu memberi langkah tegas.
“Kalau tidak mau ada prioritas pindah saja. Jangan perpanjangan izin yang tahun ini setahu saya habis. Harus ada prioritas, kalau sama dengan seperti OKU, ya itu tadi, pindah saja dari Bandarlampung,” tegas Benny.
Dengan adanya penambahan kuota pengiriman, Benny meyakini hal itu dapat turut mengatasi kelangkaan.
“Untuk Indomart saja, di Bandarlampung ada sekitar 106 gerai. Jadi kalau ada penambahan kuota distribusi, saya yakin bisa turut mengatasi kelangkaan,” imbuhnya.
Menanggapi usulan itu, Kabag Perekonomian Kota Bandarlampung Meidasari dalam hearing tersebut menyatakan bakal menampung usulan tersebut.
“Usulan ini akan saya bicarakan terlebih dahulu dengan tim. Dan insyaAllah masih banyak lagi strategi-strategi ibu wali kota untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng. Dan tentunya masukan dari dewan sangat kami butuhkan,” tukasnya. (rn1)
Komentar